Polisi Taliban di Sarang Syiah

Polisi Taliban di Sarang Syiah

Oleh: Fathi Nasrullah

Di sekeliling area turisme Bamyan, Bersliweran para Mulla dengan udeng2 khasnya. Mereka membawa senjata dan mengenakan jubah putih2 khas dokter praktek di rumah sakit.

Dulu saya pernah lihat serombongan sedang berjalan di dekat Kabul. Saya kira para mahasiswa/dosen kedokteran Afghanistan sedang menuju atau pulang dari kampusnya.

Ternyata mereka divisi khusus Amr Ma’ruf Nahi Munkar alias Hisbah dalam pemerintahan EIA.

Keberadaan mereka di area turisme Bamyan mengingatkan para pengunjung muslim agar menjauhi perbuatan2 yang dilarang Islam serta melaksanakan shalat.

Sedangkan bagi para pengunjung non muslimah agar mengenakan pakaian yang menutup aurat dan masker penutup wajah sehingga menyerupai cadar. Dan yang lakinya tidak merokok.

Meski merupakan unit paling disegani karena terdiri dari para Mulla yang selain alim ulama juga pejuang hebat, Tapi cara mereka amat sangat santun. Lemah lembut menasehati semua orang, Dengan gerakan tangan yang sesekali menyentuh dan merangkul sembari tersenyum tertawa.

Saya pernah masuk markas salah satu dari mereka dekat Salank Tunnel. Kantornya seperti perpustakaan. Isinya penuh kitab. Uniknya, Meski bermadzhab Hanafi, Salah satu koleksi kitabnya adalah karangan syaikhul Islam Ibnu Taymiyah.

Eksistensi syaikhul Islam di Afghanistan sebetulnya ga perlu ditanya lagi. Dalam kajian2 maupun khutbah jumat, Nama dan kitab beliau sering sekali disebut.

Dalam suatu diskusi dengan tim Ahlu Hisbah ini, Saya menarik kesimpulan kalo mereka berpendapat penerapan syariat Islam secara ideal dan 100% di Afghanistan saat ini belum mungkin dilakukan.

Antara lain karena situasi perang berkepanjangan yang terjadi selama 45 tahun membuat sangat banyak orang tidak berpendidikan.

Juga banyak nya antek rezim lama dan masyarakat sekuler yang belum tersentuh dakwah.

Baca Juga:  Korps Marechaussee te Voet (Marsosé)

Serta kondisi kemiskinan yang seringkali memaksa orang melakukan pencurian dsb.

Maka itu secara paralel mereka kerjakan seluruh sisi penerapan syariat Islam di Afghanistan. Melalui pendidikan serta penegakan hukum yang dilaksanakan secara hikmah bijaksana dan penuh kehati2an agar tidak terjadi kedzaliman.

Bahkan soal shalat di masjid saja, Baru 3 hari Amirul Mu’minin menerbitkan dekrit yang mewajibkan seluruh pegawai pemerintah menunaikan shalat 5 waktu di masjid terutama saat mereka sedang bekerja (foto 6 & 7)

Dekrit itu bukan sekedar seruan/anjuran/himbauan karena menerapkan sanksi.

Pelanggaran pertama diberi SP1
Pelanggaran kedua sanksi administrasi
Pelanggaran ketiga langsung dipecat!

Seleksi masuk jadi Hisbah ini ga main2. Salah satu syarat selain berilmu adalah pernah berperang minimal beberapa taun (saya lupa persisnya). Mereka harus berada di posisi yang minimal sama dengan para mujahid biasa supaya ga kalah gertak.

Jadi ketika mereka mengeluarkan berbagai jurus nasihat, Ga ada orang yang bisa dengan sombong meremehkan;

“Emang lu pernah ngapain?!”

==========

Silakan follow akun ini untuk mendapat cerita lebih lengkap terkait berbagai hal yang terjadi di Afghanistan serta dunia Islam.

https://www.facebook.com/FathiYazidAttamimi?mibextid=ZbWKwL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *