Alhamdulillah,
Hari Orientasi Pesantren Bina Insan Kamil (HOPES BIK) telah selesai dilaksanakan, kegiatan ini adalah salah satu tahap awal yang harus diikuti oleh seluruh santri yang baru saja bergabung menjadi santri Pesantren Bina Insan Kamil. Kegiatan HOPES BIK ini memuat beberapa rangkaian kegiatan yang bermanfaat, seperti pengenalan visi dan misi, ideologi dan prinsip dakwah, orientasi proses belajar, pembinaan karakter, internalisasi nilai, membangun komitmen, serta pengenalan budaya Pesantren Bina Insan Kamil.
Kegiatan HOPES di tahun ini diselenggarakan secara singkat dan sederhana namun bermakna dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada sebelumnya diselenggarakan selama 2 hari penuh, tapi pada kali ini HOPES diselenggarakan selama 1 hari dengan materi penekanan terhadap tanggungjawab, kemandirian da’i dan ideologi Pesantren Bina Insan Kamil. Dengan bertemakan “Merajut Ukhuwah Dalam Dakwah” HOPES kali ini bertempat di Pesantren Bina Insan Kamil jakarta, dimulai pada hari Ahad jam 08.00 sampai 21.00 malam tanggal 10 Maret 2024.
Rangkaian kegiatan ini dihadiri oleh para santri baru yang baru saja bergabung menjadi santri di Pesantren Bina Insan Kamil yang masa pendaftarannya telah berlalu pada bulan Februari 2024, kegiatan ini juga bertujuan sebagai wadah silaturahmi antara santri baru dengan santri lama, jajaran pengurus pesantren dan segenap pengajar pesantren. Semoga dengan adanya kegiatan ini akan lebih mempererat tali kekeluargaan antar santri dan segenap civitas akademik Pesantren Bina Insan Kamil, sehingga proses belajar santri baru selama satu tahun dapat berjalan lancar sesuai dengan hasil dan target yang diinginkan oleh Pesantren Bina Insan Kamil.
Materi yang didapatkan oleh para santri baru dimana beberapa pemateri yang turut mengisi kegitan ini antara lain Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia wilayah DKI Jakarta – Ustadz M. Zainal Muttaqin, menjadi pemacu semangat para santri baru dengan materi-materi dakwahnya yang membara. Tak ketinggalan seorang penulis buku “Hadiah Cinta dari Istanbul” yaitu Ustadz Fairuz Ahmad, Lc. juga tak kalah mengesankannya dengan membawakan materi yang penuh dengan nilai-nilai ketauhidan.Ustadz Anshari Taslim, Lc. yang merupakan pimpinan pesantren (Mudir) dari Pesantren BIK dan seorang Penulis buku “Thariqus Shalihin”, Kemudian pengajar Bahasa Arab sekaligus Pembina Himpunan Maha Santri Pesantren BIK – Ustadz Mustaqim, Lc. juga turut hadir memberikan materi-materi yang memotivasi para santri baru untuk terus berkontribusi dalam jalan dakwah di Pesantren BIK. Tidak lupa santri lama juga mengenalkan organisai yang ada dalam naungan pesantren yaitu HAMAS ( Himpunan Mahasantri) dan Usaha pesantren yaitu BIK Qurban dan hatoya, serta sosialisasi kegiatan DM (Dakwah Marginal) yang ada di berbagai titik di jabodetabek.
Dengan adanya kegiatan HOPES diharapakan dapat memotivasi para santri baru untuk selalu berpedoman pada nilai-nilai dakwah yang dibangun oleh Pesantren BIK, serta mencetak generasi-generasi penerus sebagai kader da’i yang nantinya akan diterjunkan ke dalam medan dakwah yang sesungguhnya.
Semoga para santri baru dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka sebagai santri untuk terus menerus belajar serta dapat mengamalkan ilmunya, hartanya maupun tenaganya di jalan dakwah, harapan kedepannya santri dapat berperan aktif dalam kegiatan di Pesantren Bina Insan Kamil.
Yuks!, perbanyak amal jariyah dengan ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas dakwah islamiyah bersama Pesantren Bina Insan Kamil, salurkan donasi terbaik Antum melalui rekening:
Bank Syariah Indonesia
7000 7555 00
a/n Bina Insan Kamil Pramuka
Kode Bank: 451
Konfirmasi Transfer:
https://wa.me/6282298441075 (Admin)
Ikuti juga konten lainnya di sosial media Pesantren Bina Insan Kamil:
Instagram: https://www.instagram.com/pesantrenbik
Fanspage: https://www.facebook.com/pesantrenbik
YouTube: https://www.youtube.com/c/PesantrenBIK
Website: https://pesantrenbik.com
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)