Selama Ini Kita Belum Menegakkan Islam, Kita Hanya Mengajarkan dan Menyebarkan Islam di Indonesia

Selama Ini Kita Belum Menegakkan Islam, Kita Hanya Mengajarkan dan Menyebarkan Islam di Indonesia

Oleh: Muhaimin Abu Kayyis (Pejuang Tarbiyah Dakwah Pemuda)

Islam adalah agama yang sempurna, tidak hanya sebagai keyakinan pribadi tetapi juga sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Namun, apakah kita benar-benar telah menegakkan Islam di Indonesia? Ataukah selama ini kita hanya sibuk mengajarkan dan menyebarkan Islam tanpa mewujudkan nilai-nilainya secara nyata dalam kehidupan?

Islam tegak bukan hanya ketika masjid-masjid penuh atau kajian-kajian ilmu ramai diikuti, melainkan ketika hukum Islam menjadi pedoman dalam tata kelola masyarakat. Hukum Islam bukan sekadar kumpulan aturan, tetapi merupakan jalan menuju keadilan, kesejahteraan, dan rahmat bagi semesta. Tanpa penerapan hukum Islam, kita hanya akan menyaksikan Islam sebagai teori, bukan solusi.

Namun, tegaknya hukum Islam tidak mungkin terjadi tanpa hadirnya pemimpin-pemimpin yang berkomitmen dan memahami Islam secara mendalam. Karena itu, kita perlu mempersiapkan kader-kader pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan memiliki visi menegakkan hukum Islam sebagai landasan kehidupan bermasyarakat.

Persiapan ini tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam, pembinaan karakter, dan pelatihan kepemimpinan. Kader-kader ini harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri Islam yang rahmatan lil alamin.

Masyarakat pun harus mendukung dan menjadi bagian dari proses ini. Dukungan itu tidak hanya berupa doa, tetapi juga komitmen untuk menerapkan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan. Tegaknya Islam adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas ulama atau pemimpin semata.

Saatnya kita tidak hanya mengajarkan atau menyebarkan Islam, tetapi juga menegakkannya sebagai sistem yang nyata. Hanya dengan itu, Islam dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan bangsa, sekaligus menjadi rahmat bagi negeri ini.

Apakah kita siap untuk memulai langkah besar ini? Mari bersama-sama berjuang demi terwujudnya Islam yang tegak dan berwibawa di Indonesia.

Bagikan Artikel:

==========================================

Yuks!, perbanyak amal jariyah dengan ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas dakwah islamiyah bersama Pesantren Bina Insan Kamil, salurkan donasi terbaik Antum melalui rekening:

Bank Syariah Indonesia
7000 7555 00
a/n Bina Insan Kamil Pramuka

Kode Bank: 451

Konfirmasi Transfer:
https://wa.me/6282298441075 (Gita)

Ikuti juga konten lainnya di sosial media Pesantren Bina Insan Kamil:
Instagram: https://www.instagram.com/pesantrenbik
Fanspage: https://www.facebook.com/pesantrenbik
YouTube: https://www.youtube.com/c/PesantrenBIK

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *