Pesantren Bina Insan Kamil (BIK) yang terletak di Pramuka Sari II, Jakarta Pusat, menerima pendaftaran santri baru untuk tahun angkatan 2022. Pesantren yang berdiri sejak 2005 lalu ini sudah memiliki ratusan alumni. Pihak pesantren sangat memahami akan meledaknya minat masyarakat untuk mempelajari agama Islam dan minimnya lembaga yang memfasilitasi pembelajaran secara tersusun, hal ini menjadikan Pesantren BIK menjadi salah satu pilihan serta tempat belajar agama yang mampu memfasilitasinya. Santri pesantren ini juga dapat diikuti oleh kalangan masyarakat dari berbagai profesi, mulai dari mahasiswa, pedagang, karyawan swasta, pegawai negeri, dan lain-lain.
Pesantren BIK juga kerap tanggap dalam berbagai kegiatan sosial serta kemanusiaan, seperti pada bulan Oktober 2020 tim Pesantren BIK membatu masyarakat korban banjir bandang dari tiga kecamatan di Kabupaten Garut, dengan bersinergi dengan lembaga lain tim Pesantren BIK saling bantu membersihkan lumpur, membangun fasilitas umum, dan membangun sebuah aliran drainase. Di tahun 2021 ketika pandemi Covid-19 sedang mengalami peningkatan kasus pasien positif yang sangat tinggi, tim Pesantren BIK berupaya memberikan bantuan berupa alat perlindungan diri untuk para tenaga Kesehatan, paket bahan makan pokok untuk kaum dhuafa, dan beberapa paket peningkat imunitas bagi santri yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Uniknya Penerimaan Santri Baru Tahun Ini.
Pendaftaran santri baru tahun angkatan 2022 telah buka sejak 1 Maret lalu hingga 24 Maret 2022 mendatang, beberapa persyaratan untuk menjadi santri Pesantren BIK pun sangat mudah. Seperti halnya usia, dimana syarat usia untuk menjadi santri mulai dari 17 sampai 55 tahun, selain itu formulir pendaftaran juga dapat diisi secara online melalui tautan berikut: https://pesantrenbik.com/daftar/
Namun ada beberapa yang unik pada penerimaan santri Pesantren BIK tahun ini, karena pendaftaran calon santri dilakukan secara daring, maka calon santri yang mendaftar pun berasal dari berbagai daerah, salah satu calon santri yang paling jauh berasal dari Negeri Jiran Malaysia, dan ada juga calon santri dengan usia paling senior yaitu 52 tahun asal Jakarta Utara. Maka dari beberapa keunikan tersebut kita dapat melihat antusiasme masyarakat untuk belajar Agama, sehingga perlu adanya lembaga yang mampu memberikan wadah serta ruang yang dapat memfasilitasi semangat mereka dalam menuntut ilmu.
Santri yang lolos tahap seleksi akan diajar oleh para asatidz lulusan salah satu kampus Islam terbaik di Indonesia, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. Kampus ini merupakan cabang dari Imam Mohammad Ibn Saud Islamic University (IMSIU), Arab Saudi. Pelajaran yang akan diajarkan di Pesantren BIK disesuaikan dengan disiplin ilmu dari masing-masing asatidz. Beberapa materi pelajaran yang akan diajarkan antara lain fiqih sya’fi oleh Ustadz Anshari Taslim, Lc., materi tauhid oleh Ustadz Fairuz Abadi, Lc., dan bahasa arab oleh Ustadz Mustaqim, Lc.
Sebagai materi penunjang para santri Pesantren BIK akan diberikan keilmuan tentang fiqih sosial yang diampu oleh Ustadz Zainal Muttaqin, dan materi sosiologi dakwah oleh Ustadz Hilal, S.Sos. Semua materi tersebut diberikan oleh Pesantren BIK tanpa memungut biaya dari para santrinya selama satu tahun penuh.
Masya Allah keren ya, nah kalau yang jauh dari negeri seberang saja mendaftarkan diri, ibu yang sudah berusia 52 tahun pun masih semangat untuk terus mengupgrade pengetahuan tentang Islam, lalu kamu yang dekat dan masih muda apakah masih mau menunda?
Yuk daftarkan dirimu segera, pendaftaran masih di buka sampai 24 Maret 2022.
“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”