Gaza Tidak Akan Kalah

Gaza Tidak Akan Kalah

Seorang ulama dari Gaza yang selalu membersamai para pejuang Palestina dan menjadi salah satu guru rujukan para mujahidin di Gaza, Dr Rami Muhammad Ad-Dali menulis dalam chanel telegram serta facebooknya:

Firman Allah Ta’ala:

وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ ١٠٤

“Jangan kalian merasa terhina demi mengejar orang-orang itu. Jika kalian merasa sakit, maka mereka pun merasakan sakit sebagaimana kalian merasakannya. Sedangkan kalian mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” — QS. An-Nisa:104

Penjajah Israel terkutuk dan backing terbesar mereka — setelah setan — yaitu Presiden AS Donald Trump, mencoba memberikan tekanan psikologis yang sangat keras dengan cara yang kotor dan licik, demi mematahkan semangat perlawanan dan basis pendukungnya yang kokoh dan setia di Gaza. Caranya adalah dengan memberikan sedikit kelonggaran kepada masyarakat, memberikan mereka waktu istirahat, dan sedikit bantuan setelah penderitaan panjang. Hal ini dilakukan dengan mengurangi eskalasi dan mengizinkan masuknya beberapa bantuan yang tampak menjanjikan. Setelah warga merasa sudah aman setelah kelelahan, penderitaan, ketakutan, dan kekurangan yang panjang, mereka akan tiba-tiba mengancam dengan keras akan mencabut semua itu. Mereka mengancam akan kembali melakukan pembantaian dengan menduduki Gaza, mengepungnya, dan mencekik nafasnya, yang mana itu lebih berat bagi mereka daripada api yang membakar.

Demi Allah, inilah bentuk tipu daya dan ujian yang paling keras:

“Dan mereka telah merencanakan makar mereka, padahal Allah mengetahui makar mereka. Meskipun makar mereka itu dapat menghilangkan gunung-gunung.” — QS. Ibrahim:46

Namun penghibur kita:

  1. Bahwa Allah SWT telah menjamin negeri Syam dan penduduknya serta menjamin untuk melemahkan dan membatalkan tipu daya orang-orang kafir.

Allah berfirman:

“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah adalah pelemah tipu daya orang-orang kafir.” — QS. Al-Anfal:18

“Mereka melakukan tipu daya, dan Allah pun membalas tipu daya mereka, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Kami telah menghancurkan mereka dan seluruh kaum mereka.” — QS. An-Naml:50-51

“…dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Allah akan membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap pengkhianat dan orang yang ingkar.” — QS. Al-Hajj:37-38

  1. Bahwa Allah SWT telah memberi kita kabar benar dalam makna janji-Nya:

“Jika kalian merasa sakit, maka mereka pun merasakan sakit sebagaimana kalian merasakannya. Sedangkan kalian mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” — QS. An-Nisa:104

Maka sebagaimana kita merasa sakit karena ancaman mereka, tentara mereka juga merasa sakit sebagaimana kita, bedanya mereka rapuh seperti sarang laba-laba. Mereka berperang hanya agar tidak perlu kembali ke medan tempur di Gaza, dan mereka tidak berharap kepada Allah seperti harapan kita. Karena itu, ketika penduduk Gaza dibunuh lewat pengeboman, sniper, dan kelaparan dalam kondisi tetap berdiri teguh, tentara pengecut mereka justru bunuh diri karena keputusasaan dan ketakutan. Ada ribuan dari mereka mengalami gangguan jiwa padahal mereka punya benteng yang luar biasa. Ini adalah hal luar biasa yang berasal dari Allah semata:

Baca Juga:  Meluruskan Persepsi Tentang Kejadian di Tanah Sam (Bagian 1)

“Dan Allah menanamkan rasa takut dalam hati mereka.” — QS. Al-Hasyr:2

“Akan Kami tanamkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya…” — QS. Ali Imrah:151

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan tangan kalian, menghinakan mereka, menolong kalian terhadap mereka, dan menyembuhkan hati orang-orang beriman.” — QS. At-Taubah:14

“Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kaki kalian.” — QS. Muhammad:7

“…dan mereka ditimpa kehinaan dan kemiskinan…” — QS. Al-Baqarah:61

  1. Bahwa Allah telah berjanji jika kita bertawakal kepada-Nya, beriman kepada-Nya, dan takut kepada-Nya lebih daripada takut kepada musuh, maka Dia akan melindungi kita dari musuh dan kekuatan mereka.

Sesungguhnya setanlah yang menakut-nakuti kita terhadap mereka agar kita goyah:

“(Yaitu) orang-orang yang diberitakan oleh manusia bahwa sesungguhnya orang-orang telah berkumpul untuk menyerang kalian, maka takutlah kepada mereka. Tapi itu justru menambah keimanan mereka dan mereka berkata, ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah, mereka tidak terkena bahaya apa pun, dan mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah adalah Pemilik karunia yang besar. Sesungguhnya yang menakut-nakuti kalian hanyalah setan melalui para pengikutnya, maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar beriman.” — QS. Ali Imran:173–175

Jika tipu daya setan sendiri lemah, bagaimana dengan para pengikutnya?

“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” — QS. An-Nisa`:76

Sesungguhnya Allah ingin melalui hal ini menyucikan orang-orang beriman dan menambah ketawakalannya hanya kepada-Nya serta meneguhkan tauhid mereka.

Tawakkal sejati serta rasa takut hanya kepada Allah ini benar-benar nyata, sebagaimana kita saksikan pada para mujahidin kita yang pemberani — semoga Allah menjaga dan menolong mereka. Hal inilah yang membuat kita tidak akan dikalahkan, sebagaimana saat Uhud ketika sebagian kecil tetap teguh bersama Nabi ﷺ. Oleh karena itu, wajib bagi kita memperbanyak doa untuk mereka.

  1. Bahwa Gaza tidak akan hancur.
Baca Juga:  Ketika Syiah Gabung Taliban, Apa yang Terjadi?

Karena Gaza adalah tempat ribath (penjagaan) terbaik, sumber inspirasi umat Islam dan para mujahidin dalam fase transisi dari era kediktatoran menuju Khilafah Rasyidah Kedua yang telah diberitakan oleh Nabi ﷺ. Gaza akan terus membuat wajah-wajah Yahudi suram saat fase “menjelekkan wajah mereka” telah dimulai — ini adalah fase pertama dari tahapan janji akhir zaman yang telah saya jelaskan sebelumnya.

Keyakinan saya terhadap hal ini sangat kuat, bahkan semakin kokoh karena kebiasaan Allah kepada kita selama dua tahun terakhir — berupa pertolongan, keteguhan, dan kegagalan musuh dalam mencapai tujuannya, meskipun kita dalam kondisi sangat lemah dan tidak berdaya secara manusiawi.

Namun ini tidak berarti kita tidak akan mengalami ujian berat. Itu bisa saja terjadi. Tapi yang pasti, dengan izin Allah, kita tidak akan hancur, justru musuhlah yang akan hancur di hadapan batu karang Gaza — sebagaimana gelombang-gelombang serangan sebelumnya. Lalu, keteguhan ini akan menginspirasi umat Islam untuk bangkit, membebaskan diri dari para thaghut-nya, dan mengakhiri masa kelam umat ini.

Juga sangat mungkin bahwa Allah akan menghindarkan kita dari kejahatan musuh dan tipu daya mereka, serta mengembalikan mereka dalam keadaan kecewa sebagaimana yang terjadi pada perang Ahzab, yang berakhir tanpa hasil apa pun bagi musuh. Bisa jadi kemenangan ini yang akan menginspirasi dan mendorong umat serta para mujahidin untuk bangkit dan melakukan perubahan. Saya cenderung lebih yakin pada kemungkinan ini, dengan mengandalkan rahmat Allah dan berbaik sangka kepada-Nya setelah masa ujian panjang dan berat. Juga karena saya melihat bahwa fase ini sangat mirip dengan Perang Ahzab, yang setelahnya datang kemenangan dan pembukaan kota Makkah serta masuknya umat Islam ke Masjidil Aqsha — sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya.

Dalam semua keadaan, kita ridha terhadap ketetapan-Nya, bahkan bagi orang yang berpikiran luas dan pandangannya menyeluruh (bukan pribadi dan sempit), serta berjiwa besar yang mengutamakan agama dan umat di atas kepentingan pribadi, maka ketetapan dan hukum Allah akan menjadi yang paling dicintai — karena Allah lebih tahu dan lebih bijaksana terhadap apa yang baik untuk kita, dan Dia lebih penyayang kepada kita daripada ibu-ibu kita dan diri kita sendiri. Maka kita serahkan dan pasrahkan urusan kita kepada-Nya.

Cukuplah Allah sebagai Pelindung kami, dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

Rami bin Muhammad ad-Daly
12 Shafar 1447 H
6 Agustus 2025 M

Diterjemahkan oleh: Anshari Taslim.

Bagikan Artikel:

==========================================

Yuks!, perbanyak amal jariyah dengan ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas dakwah islamiyah bersama Pesantren Bina Insan Kamil, salurkan donasi terbaik Antum melalui rekening:

Bank Syariah Indonesia
7000 7555 00
a/n Bina Insan Kamil Pramuka

Kode Bank: 451

Konfirmasi Transfer:
https://wa.me/6282298441075 (Gita)

Ikuti juga konten lainnya di sosial media Pesantren Bina Insan Kamil:
Instagram: https://www.instagram.com/pesantrenbik
Fanspage: https://www.facebook.com/pesantrenbik
YouTube: https://www.youtube.com/c/PesantrenBIK

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *