Pada debat Capres kemarin, satu topik yang hangat dibicarakan adalah “Industrial Revolution 4.0” atau “Revolusi Industri 4.0″… dan saya rasa banyak yang tidak tahu apa sih maksudnya Industrial Revolution 4.0 itu?
⇛ Sebelum lebih jauh, perlu diketahui tentang definisi industri dalam ‘ilmu Ekonomi, yaitu: setiap kegiatan memproduksi barang dan atau jasa di dalam sebuah perekonomian. Jadi, setiap kegiatan bisnis atau perusahaan komersial yang dapat dipisahkan / diidentifikasikan dari yang lainnya, maka itu dikatakan sebagai industri.
Para ekonom mengkategorikan 4 jenis industri, yaitu:
⑴. Primary Industries | di mana jenis kegiatannya adalah melakukan ekstraksi bahan mentah dari perut bumi atau lautan. Contohnya seperti: minyak bumi, pertambangan mineral, kayu & kehutanan, pertanian & perkebunan, perikanan dan peternakan.
⑵. Secondary Industries (yang kadang disebut juga sebagai “Manufacturing Industry”) | di mana jenis kegiatannya adalah manufaktur, yaitu pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi dengan menggunakan tenaga kerja manusia dan mesin-mesin.
⑶. Tertiary Industries (yang juga kadang disebut juga sebagai “Services Industry”) | di mana industri jenis ini tidak memproduksi barang (baik bahan mentah, bahan baku, ataupun barang jadi), akan tetapi menyediakan service (jasa) bagi masyarakat atau industri yang lainnya. Contohnya adalah: dokter, akuntan, pengacara, bank, pengamanan, debt collector, dan asisten rumah tangga.
⑷. Quaternary Industries | di mana industri jenis ini sebenarnya adalah gabungan dari jasa dan produk dengan menggunakan teknologi tinggi. Contoh dari industri ini adalah: perusahaan-perusahaan R&D (research & development), perusahaan eCommerce.
Jadi industri itu bukan sekedar pabrik-pabrik ya? It’s more than just that.
Lanjut ke Industrial Revolution…
Dulu, waktu saya kuliah di awal 90an, yang dikenal itu hanya 3 saja tahapan dari Industrial Revolution, yaitu:
① First Industrial Revolution
First Industrial Revolution ini adalah tentang peralihan dari masyarakat rural (pedesaan) dan agrikultural (pertanian) kepada masyarakat urban (perkotaan) dan manufaktur (produksi di pabrik). Periode ini terjadi di akhir Abad XVIII sampai paruh pertama Abad XIX dengan panggungnya di Eropa dan Amerika Utara. Adalah industri pengolahan bijih besi dan tekstil yang menjadi pemeran utamanya. Kemudian adalah penemuan mesin uap yang menjadi motor penggeraknya. Kemudian machine-tools dan produksi dalam jumlah besar dari chemicals yang menjadi pembantu proses produksinya, serta penemuan portland cement untuk membangun pabrik-pabriknya.
② Second Industrial Revolution
Second Industrial Revolution yang terjadi pada periode paruh akhir Abad XIX dan awal Abad XX (sebelum Perang Dunia I), yang mana sebenarnya adalah pertumbuhan dan perluasan dari First Industrial Revolution. Second Industrial Revolution ini dipicu oleh kemampuan pengolahan besi menjadi baja kemudian memproduksinya secara massal, di mana ia dimotori oleh penemuan proses Bessemer (peleburan besi menjadi baja), penambangan minyak, dan internal combustion engine, pembangkitan tenaga listrik, dan penggunaan mesin-mesin listrik dalam proses produksi.
③ Third Industrial Revolution
The Third Industrial Revolution atau dikenal juga dengan “Digital Revolution” ini terjadi pada akhir dekade 1970an sampai dekade 80an, di mana sebagian masih mengatakan bahwa Third Industrial Revolution is still on-going. Third Industrial Revolution ini mengacu pada perkembangan yang sangat pesat pada elektronika dan pengolahan data. Proses pengolahan data yang tadinya menggunakan komputer analog beralih kepada komputer digital. Begitu juga analog electronics and mechanical devices bertransformasi menjadi digital electronics and mechanics. Third Industrial Revolution ini ditandai dengan kemajuan pada Personal Computer (PC) dan Internet & Communication Technology (ICT) serta meluasnya penggunaan keduanya oleh masyarakat.
⚡ Nah yang paling anyar dan yang dihebohkan itu adalah: “Industrial Revolution 4.0″…
❓ Apa sih binatangnya “Industrial Revolution 4.0” itu?
Terminologi the Fourth Industrial Revolution (atau Indutrial Revolution 4.0) itu pertama kali dikemukakan oleh Klaus Schwab di dalam bukunya “The Fourth Industrial Revolution” yang diterbitkan pada akhir 2015. Indutrial Revolution 4.0 itu dibangun di atas “the Digital Revolution” yang mencerminkan suatu cara baru di mana teknologi manjadi sangat terkait erat dengan kehidupan masyarakat, bahkan pada tubuh manusia sekalipun. Industrial Revolution 4.0 ini ditandai dengan penemuan-penemuan baru di berbagai bidang seperti: robotics, Artificial Intelligence (AI), nanotechnology, quantum computing, biotechnology, the Internet of Things (IoT), decentralised concensus. Sedangkan contoh dari produk-produknya adalah: smartphone, 3D printing, mobil swakendali.
Industrial Revolution 4.0 ini sangat berbeda dengan ketiga Industrial Revolutions yang terjadi sebelumnya, karena penekanannya bukan lagi pada pengembangan teknologi dan mesin, akan tetapi pada konektivitas dan komunikasi, di mana keduanya tersebut dianggap memiliki potensi yang sangat besar meningkatkan efisiensi bisnis dan organisasi, bahkan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan hidup melalui manajemen asset yang lebih baik. Bahkan lebih jauh lagi, ia ditenggarai dapat mengurangi terjadinya konflik (perang!).
❓ Sekarang pertanyaannya adalah apa sih impact-nya bagi kita, rakyat jelata, ini?
Maka sebagaimana juga revolusi-revolusi industri yang sebelumnya, prinsipnya masih sama, since nothing is new under the Sun… yaitu: he / she who controls information, controls the power. Siapa saja yang mengendalikan informasi, akan mengendalikan kekuasaan, karena dari dulu sampai kapanpun, orang yang melakukan inovasi atau mempunyai informasi, lalu mempunyai kendali atasnya, maka ia akan mempunyai power dan menguasai harta dan manusia.
Pada zaman old, orang yang mempunyai informasi di mana tanah yang subur, di mana sumber makanan, sumber air, sumber mineral, lalu mampu mengendalikannya, maka dia akan berkuasa… lalu jadi tuan tanah… jadi penguasa lokal, bahkan raja pun asalnya dari begitu itu. Penguasa-penguasa lokal yang sangat kejam, menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan “kerajaannya”. Maka begitu pula pada Abad XVII s/d XIX, para penguasa informasi teknologi menjadi so-called “Robber Baron”. Silakan saja pelajari bagaimana nama-nama seperti: Cornelius Vanderbilt, John D Rockefeller, Andrew Carnegie, JP Morgan, Thomas Edison, dan Henry Ford membangun business empire mereka… bagaimana greedy-nya mereka… hal itu diulangi lagi pada Third Industrial Revolution, yang kita saksikan dari bagaimana lihai (bahkan culasnya!) Bill Gates dan Andy Groove dalam membesarkan kerajaan bisnis mereka.
☠ Intinya adalah: l’exploitation de l’homme par l’homme – eksploitasi manusia oleh manusia. Karena memang begitulah nature dari manusia, yaitu: tamak! Homo homini lupus – it’s a people eat people world.
? Kata Baginda Nabî ﷺ:
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ
(arti) “Dua ekor serigala yang lapar yang dilepas di tengah sekumpulan kambing, tidaklah lebih merusak dibandingkan dengan shifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” [HR at-Tirmidzî no 2376; Ahmad no 15224, 15233; ad-Dârimî no 2772].
Manusia kalau tidak diatur, maka ia akan melakukan penindasan terhadap sesamanya dikarenakan ketamakannya. Di situlah letak pentingnya regulator… iya, regulator! Regulator layaknya wasit yang mengatur “lapangan permainan” agar para pemain tidak curang, tidak main kasar, apalagi sampai mencelakakan pemain lain. Play hard and play fast itu yes, but not cheating.
⚠ Regulator dalam suatu negara itu adalah Pemerintah.
Pemerintah lah yang mengatur bisnis dan industri itu agar persaingan bisnis (business conduct) yang terjadi relatively fair, sehingga:
✓ Tidak terjadi praktek-praktek bisnis yang culas dan jahat.
✓ Tidak terjadi eksploitasi di luar peri kemanusiaan terhadap pekerja.
✓ Tidak terjadi kecurangan terhadap konsumen.
Jadi adalah sangat penting punya rezim pemerintahan yang:
✓ Bersih dan memiliki integritas.
✓ Mengerti dan paham akan situasi dan kondisi.
✓ Mampu membuat kebijakan yang adil, kemudian tegas mengambil tindakan dalam menegakkan kebijakan.
Makanya kita lihat di negara-negara kapitalistik seperti di Amrik, Jerman, Jepang, Inggris, Perancis, itu mereka punya UU Anti Monopoli, UU Perlindungan Tenaga Kerja, UU Perlindungan Konsumen, dlsb. Semua itu agar bisnis dan perusahaan melakukan apa yang mereka lakukan dengan fair dan etis. Karena hanya dengan regulasi yang baik, tepat, kemudian ditegakkan dengan adil dan tegas lah para “Robber Baron” itu dapat dikendalikan, sehingga praktek bisnis yang terjadi bermanfaat positif bagi masyarakat luas.
? Catatan: infrastruktur memang penting, namun sekali lagi Pemerintah itu bukanlah kontraktor infrastruktur, tetapi adalah: Policy Maker. Industrial Revolution 1 dan 2 malah yang menjadi terdepan adalah para Robber Baron, bukan Pemerintah. Adapun pada Industrial Revolution 3, memang Internet pada awalnya adalah DARPANET yang dibuat oleh DoD-nya Amrik, tetapi selanjutnya bisa kita lihat sendiri siapa yang lantas mengembangkannya, bukan?
‼️ Jadi paham ya kenapa kita perlu pemimpin negara yang cinta sama rakyat negeri ini, paham dan mengerti akan situasi dan kondisinya, kemudian mampu untuk tegas dalam mengambil tindakan dengan adil… bukan yang planga-plongo lalu bilang “bukan urusan saya” atau “I don’t read what I signed”.
Semoga dapat dipahami – والله أعلمُ بالـصـواب .
نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ