Urgensi Tarbiyah: Pesantren BIK Markasnya

Urgensi Tarbiyah: Pesantren BIK Markasnya

Oleh: Muhaimin Abu Kayyis (Santri Senior di Pesantren Bina Insan Kamil)

Tarbiyah adalah proses pembinaan individu, keluarga, dan masyarakat agar senantiasa terhubung dengan nilai-nilai Islam secara kaffah. Dalam konteks kehidupan modern yang penuh tantangan ini, tarbiyah menjadi elemen fundamental untuk menjaga identitas dan integritas umat Islam.

Pesantren Bina Insan Kamil (BIK) hadir sebagai markas tarbiyah yang menjawab kebutuhan tersebut. Pesantren ini diharapkan bukan hanya melahirkan juru dakwah dan pendidik, namun lebih dari itu menghasilkan para pemimpin yang mumpuni, berakhlak dan menjadi teladan yang membimbing masyarakat berpegang pada kebenaran, menyebarluaskan kebajikan, menunjukkan jalan keselamatan, memberdayakan dan memuliakan kemanusiaan.

Mengapa Tarbiyah Itu Urgen?

Di tengah arus globalisasi, umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan seperti sekularisasi, liberalisme, dan materialisme. Semua ini berpotensi menjauhkan umat dari nilai-nilai Islam yang murni. Oleh karena itu, tarbiyah berfungsi sebagai benteng yang melindungi akidah, akhlak, dan wawasan umat Islam.

Tarbiyah yang sistematis dan berkelanjutan akan membangun karakter insan yang mampu:

  • Menghidupkan Tauhid: Mengokohkan hubungan dengan Allah sebagai pusat kehidupan.
  • Menjaga Syariat: Menerapkan Islam secara total dalam setiap aspek kehidupan.
  • Menyebarkan Rahmat: Menjadi agen kebaikan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Pesantren BIK: Harapan Menjadi Markas Tarbiyah

Pesantren BIK yang memiliki visi besar ini sangat diharapkan dapat membangun generasi Islam yang tangguh. Beberapa poin penting yang dapat menjadikan pesantren ini sebagai markas tarbiyah ideal antara lain:

  • Kurikulum Berbasis Al-Qur’an dan Sunnah: Mengintegrasikan ilmu agama dan umum dengan pendekatan modern.
  • Lingkungan Islami: Membiasakan santri hidup sesuai nilai-nilai Islam dalam keseharian mereka.
  • Pembinaan Karakter: Fokus pada pengembangan akhlak, disiplin, dan kepemimpinan.
  • Penguatan Ruhiyah: Menghidupkan ibadah harian, halaqah, dan kajian keislaman yang mendalam.
  • Pola Pembinaan yang Sistematis: Menyusun program tarbiyah yang jelas, meliputi halaqah, mentoring, dan pelatihan berkala. Menerapkan pendekatan personal dalam pembinaan individu agar lebih efektif. Membina kedisiplinan santri melalui aturan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Baca Juga:  Fatwa dan Seruan Rabithah Alam Islami kepada Negara Muslim untuk Membantu Jihad Palestina

Harapan dan Masa Depan

Melalui Pesantren BIK, diharapkan lahir generasi yang mampu menjadi pembaharu umat. Mereka tidak hanya akan menjadi pelaku perubahan di komunitas lokal, tetapi juga kontributor di tingkat global. Denga tarbiyah di pesantren ini menjadi pondasi utama dalam membangun individu dan masyarakat yang kokoh, berdaya saing, dan berorientasi akhirat.

Semoga Pesantren BIK dapat menjadi markas tarbiyah yang tidak hanya mendidik santri menjadi insan Rabbani, tetapi juga mencetak pemimpin peradaban masa depan. Dengan begitu, Pesantren BIK dapat menjadi tempat di mana perubahan dimulai, dan tarbiyah menemukan maknanya yang sejati.

Insya Allah.

Bagikan Artikel:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *