Oleh: Muhaimin Abu Kayyis
Tesis
Tarbiyah, atau pendidikan Islam yang holistik, adalah kewajiban bagi pemuda sebagai sarana pengembangan diri dan kebangkitan Islam. Dalam konteks dunia modern yang penuh tantangan, tarbiyah menjadi kunci bagi pemuda untuk membentuk karakter islami, memperkuat iman, dan menjadi penggerak perubahan dalam masyarakat.
Argumentasi
Pertama, tarbiyah membantu pemuda memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh. Melalui proses pendidikan ini, pemuda tidak hanya mengenal aspek ritual seperti shalat dan puasa, tetapi juga mempelajari nilai-nilai moral, sosial, dan kepemimpinan yang diajarkan Islam. Pemahaman yang mendalam ini memungkinkan mereka menjadi individu yang berintegritas dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Kedua, tarbiyah membentuk generasi pemimpin yang visioner. Dalam sejarah Islam, pemuda selalu menjadi pilar utama kebangkitan. Misalnya, pemuda seperti Ali bin Abi Thalib dan Muhammad Al-Fatih menunjukkan bagaimana tarbiyah membentuk karakter kuat yang siap memimpin umat. Dengan pendidikan yang baik, pemuda masa kini dapat menjadi agen perubahan yang memperjuangkan keadilan dan kemajuan umat.
Ketiga, tarbiyah menjadi benteng dari pengaruh negatif zaman. Globalisasi membawa berbagai tantangan, termasuk budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Melalui tarbiyah, pemuda dilatih untuk memilah mana yang bermanfaat dan mana yang merugikan, sehingga mereka tetap kokoh dalam prinsip-prinsip agama di tengah arus modernisasi.
Dengan demikian, tarbiyah bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan esensial bagi pemuda untuk membangun jati diri yang kokoh, membangkitkan Islam, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Tarbiyah harus menjadi prioritas dalam kehidupan pemuda agar mereka mampu menjalankan peran sebagai harapan umat dan pembawa kebangkitan Islam di masa depan.