Hujan, Anak-anak Penuh Mengaji di Rumah Qur'an Al-Kayyis

Hujan, Anak-anak Penuh Mengaji di Rumah Qur’an Al-Kayyis

Oleh: Muhaimin Abu Kayyis (Founder RQ Al Kayyis)

Di sebuah kampung sederhana, berdirilah sebuah Rumah Qur’an (RQ) bernama RQ Al-Kayyis. Rumah ini menjadi tempat anak-anak belajar mengaji setiap siang sampai sore. Meskipun bangunannya sederhana, suasana di dalamnya selalu penuh kebahagiaan, karena pengajar dan anak-anak menjadikan setiap pelajaran sebagai pengalaman yang bermakna.

Siang ini, terlihat awan di kampung Tanah Merah sangat gelap. Alamat akan diguyur hujan sangat deras. Tetapi anehnya, satu per satu anak-anak mulai berdatangan ke RQ Al-Kayyis. Tidak ada yang membawa payung besar atau jas hujan mahal; sebagian dari anak-anak berlarian dengan cepat untuk melindungi diri dari hujan yang akan turun. Abi Kayyis, yang merupakan pendiri Rumah Quran tersebut, terkejut sekaligus terharu melihat anak-anak tetap semangat datang.

Di tengah hujan, suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar dari Rumah Qur’an Al-Kayyis. Suara anak-anak itu begitu tulus, seolah melawan derasnya hujan. Mereka membuktikan bahwa semangat belajar Al-Qur’an tidak bisa dipadamkan oleh keadaan apa pun.

Setelah beberapa ayat berhasil dihafal, Abi Kayyis berhenti sejenak. Ia tersenyum memandang anak-anak yang bersemangat meski hujan deras mengguyur di luar.

“Anak-anakku, tahukah kalian bahwa hujan ini adalah rahmat dari Allah? Dan di saat hujan turun, doa kita memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Sekarang, mari kita bersama-sama membaca doa saat hujan, kemudian memohon kepada Allah agar kita semua dimudahkan menjadi ahli Al-Qur’an,” ajaknya lembut.

Anak-anak pun dengan khusyuk mengikuti Abi Kayyis:

“Allahumma shoyyiban nafi’an.”

(Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.)

Setelah itu, Abi Kayyis memimpin doa khusus, diikuti oleh anak-anak:

“Ya Allah, jadikanlah kami ahli Al-Qur’an. Mudahkanlah kami untuk bisa membaca, menghafal, memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan Al-Qur’an sepanjang hidup kami, sampai akhir hayat kami. Aamiin.”

Doa itu menggetarkan hati. Hujan yang terus turun seolah menjadi saksi ketulusan mereka. Anak-anak terlihat semakin semangat melanjutkan hafalan.

Abi Kayyis menambahkan motivasi kepada mereka, “Ingatlah, siapa pun yang mencintai Al-Qur’an akan dicintai oleh Allah. Jadilah penjaga Al-Qur’an, karena kalian akan dimuliakan di dunia dan akhirat.”

Baca Juga:  Berperang Di Jalan Allah Adalah Salah Satu Ciri Tha'Ifah Manshurah

Mereka melanjutkan hafalan dengan penuh semangat, suara mereka lantang dan penuh keyakinan. Lantunan ayat-ayat suci bercampur dengan doa-doa mereka yang mengudara bersama rintik hujan, menggambarkan keindahan iman dan perjuangan mereka.

Pesan Inspiratif:

Hujan tidak hanya menjadi waktu untuk berlindung, tetapi juga momen terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk memanfaatkan setiap kesempatan, bahkan dalam keadaan sulit, untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah dan berkomitmen pada Al-Qur’an sepanjang hidup.

Bagikan Artikel:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *