Mampu Berpikir Adalah Nikmat

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan”

Andai sedikit saja seseorang mau berpikir, tentu ia akan selamat dari kesalahan dan kefatalan ucapan atau pekerjaan.

Sering kita mendengar orang enteng berkata tentang masalah agama yang dianggap sunnah dengan ungkapan,

“Setahu saya itu hukumnya sunnah saja.”

Namun ia tak melakukan sunnah tersebut. Sebab tak ada dosa saat meninggalkannya, meski ia sengaja menutup mata akan adanya pahala bila ia mengerjakannya.

Sebaliknya sering juga kita mendengar orang enteng berkata tentang masalah agama yang dianggap makruh dengan ungkapan,

“Setahu saya itu hukumnya makruh saja.”

Namun ternyata ia mengerjakan yang makruh tersebut. Sebab tak ada dosa saat mengerjakannya, meski ia sengaja menutup mata akan adanya pahala bila ia meninggalkannya.

Maka dari itu kita ucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bila ternyata kita masih mau berpikir, meski sedikit saja.

Mereka berkata bahwa memelihara jenggot adalah sunnah saja.
Mereka berkata bahwa merokok adalah makruh saja.

Namun mereka lupa bahwa tidak ada satu pun rumah sakit di dunia ini yang pernah kedatangan pasien penderita kanker paru, jantung, darah tinggi, gangguan kehamilan dan janin akibat JENGGOT.

Mampu berpikir meski sedikit adalah nikmat dari Allah.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan”

—————–
Fairuz Ahmad.

Bagikan Artikel:

==========================================

Yuks!, perbanyak amal jariyah dengan ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas dakwah islamiyah bersama Pesantren Bina Insan Kamil, salurkan donasi terbaik Antum melalui rekening:

Bank Syariah Indonesia
7000 7555 00
a/n Bina Insan Kamil Pramuka

Kode Bank: 451

Konfirmasi Transfer:
https://wa.me/6282298441075 (Gita)

Ikuti juga konten lainnya di sosial media Pesantren Bina Insan Kamil:
Instagram: https://www.instagram.com/pesantrenbik
Fanspage: https://www.facebook.com/pesantrenbik
YouTube: https://www.youtube.com/c/PesantrenBIK

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *